Sabtu, 15 Juni 2013

MUSIK HADRAH (KOTA JAMBI)



MUSIK HADRAH
Oleh. Azhar. Mj. S.Pd

1. Latar Belakang

    Musik Hadrah di Kota Jambi adalah salah satu musik yang merupakan hasil dari perkawinan budaya Islam dengan budaya Melayu yang tumbuh dan berkembang di Kota Jambi. kesenian ini berusia cukup tua sudah menempuh perjalanan yang panjang sejak masuknya Islam di negeri Tanah Pilih Peseko Betuah ini, pada abad ke 13 hingga sekarang kesenian ini  belum kita ketahui siapa penciptanya.
    Kesenian Hadrah yang kita bicarakan ini adalah Musik Hadrah yang tumbuh dan berkembang dalam Kota Jambi, Meskipun kesenian ini terdapat hampir disetiap Kabupaten dan Kota dalam Provinsi Jambi, namun dari masing-masing daerah tersebut memiliki  beragam fungsi, cara permainannya, irama tetabuhan, lagu-lagu atau syair yang dinyanyikan, nama-nama gerak, nama-nama tetabuhan atau Pola Ritmenya dan Kostum yang dipakai pada waktu penampilan.
   Musik Hadrah adalah salah satu musik bernafaskan Islam hadir ditengah-tengah masyarakat Kota Jambi, sebagai salah satu media tradisional melayu Jambi untuk mensyiarkan agama Islam, berdasarkan hal tersebut menyatakan bahwa kesenian ini berasal dari Arab, bersamaan dengan masuknya agama Islam ke negara kita. Maka oleh sebab itu dimanapun ditanah air kita terdapat penduduk yang mayoritasnya ber agama Islam maka terdapatlah musik hadrah tsb, tetapi memiliki ciri dan karakteristik bunyi yg
sedikit  berbeda  sesuai dengan tradisi daerahnya masing-masing.
   Hadrah adalah bahasa Arab yang artinya : datang, ada, berhadapan. Dari pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa Musik Hadrah adalah menyambut kedatangan, kehadiran tetamu yang dihadapi, sesuai dengan fungsinya sebagai kesenian rakyat atau musik tradisional melayu Kota Jambi.  kesenian ini berkembang disetiap kecamatan, kelurahan bahkan hampir disetiap Rt yang ada dalam wilayah Kota Jambi, dan kesenian ini berfungsi sebagai penyambutan tamu pada acara pengantin, cukuran, serta pada perayaan hari besar islam dan pesta lainnya. Kesenian ini telah berkembang pula menjadi salah satu  unsur seni pertunjukan yang diangkat ke atas pentas. Pada ahir-ahir ini  kesenian ini juga menjadi salah satu media seni tradisional sebagai ajang festival dikalangan remaja masjid dan sekolah-sekolah se Kota Jambi.
   Kesenian ini pernah mengalami krisis dan nyaris tidak terdengar lagi pada zaman pemberontakan G30 S / PKI tahun 60-an yang disebabkan oleh kondisi arus politik yang tidak menentu, sehingga persatuan atau kelompok-kelompok kesenian ini banyak yang membubarkan diri begitu saja. Sejak bangkitnya zaman ordebaru tahun 70-an hingga sekaramg kesenian ini hidup dan bermunculan kembali berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

2.   Bentuk Musik Hadrah Kota Jambi.

      Musik hadrah di Kota Jambi memiliki bentuk, ciri, dan karakteristik bunyi yang has dan berbeda dengan musik hadrah di daerah lain, meskipun menggunakan peralatan instrument yang sama. Instrument yang digunakan disebut Kompangan instrument ini tidak memakai lempengan logam yang menempel pada bagian sisi kompangan tersebut yang menghasilkan bunyi gemerincing ketika ditabuh, kompangan di Kota Jambi tidak menggunakan efek tersebut. Hadrah kota Jambi lebih mengutamakan kebeningan bunyi kompangan yang ditabuh yang tidak menambahkan efek bunyi lain didalam komposisi kompangan tersebut.
     Pola ritme atau pukulan kompangan Musik Hadrah di Kota Jambi ada dua macam pola ritme yang lazim digunakan yakni : Yahum dan Yaumun berdasarkan pola inilah kita jadikan sebagai acuan dasar dari komposisi musik hadrah tersebut. Lagu yang dinyanyikan diangkat dari  Kitab Al-Barzanji dinyanyikan bersama-sama dalam bentuk Unisono, dan para pemainpun bermain sambil membuat pola gerakan yang asyik untuk ditonton.
    Musik Hadrah ini pada waktu penampilannya system permainannya disebut Tri Raga artinya terdiri dari tiga bagian yakni :
1.      Alat Musik disebut Kompangan
2.      Vokal
3.      Gerakan tubuh

    Dari tiga komponen tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa batang tubuh dari musik hadrah ini terdiri dari tiga bagian, pertama Kompangan yaitu nama alat musik yang dimainkan pada komposisi musik tersebut, sedangkan yang kedua adalah Vokal adalah lagu yang dinyanyikan pada komposisi musik hadrah tersebut, dan yang ke tiga adalah Gerakan tubuh maksudnya adalah ketika bermain musik hadrah anggota tubuh digerakkan sedingga penampilan musik hadrah tidak kaku, luwes, dan indah ditonton.


3.   Tekhnik Menabuh Kompangan

      Yang penting kita perhatikan pada tekhnik menabuh Kompangan pada Musik Hadrah Kota Jambi adalah posisi tangan baik memegang instrument tersebut maupun menabuh, sehingga warna bunyi yang dihasilkan jelas perbedaannya antara bunyi TANG dengan bunyi DUNG, sehingga tidak membingungkan antara Kompangan Peningkah dengan Kompangan Nyelalu. Yang dimaksud dengan peningkah adalah yang menghiasi motif kompangan dengan motif tertentu sedangkan nyelalu adalah yang membuat alur atau tempo sepanjang perjalanan musik tersebut.
     
  

 
 
6.  Tekhnik Pembuata

             

Jumat, 14 Juni 2013

EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI & BUDAYA ( sanggar Mindulahin Jambi )

Sanggar Seni Mindulahin Jambi, mengolah kulit kayu manis yang berfungsi sebagai Hiasan dan Aroma terapi dapat menyembuhkan berbagai penyakit, dan mengharumkan ruangan sangat baik untuk kamar tidur. kayu manis ini adalah pohon yang tumbuh didataran tinggi atau didaerah pegunungan yang banyak terdapat di Kerinci yang sudah menjadi tanaman masyarakat setempat sebagai sumber mata pencarian masyarakat Kerinci.