MUSIK HADRAH
Oleh. Azhar. Mj. S.Pd
1. Latar Belakang
Musik Hadrah di Kota Jambi adalah salah
satu musik yang merupakan hasil dari perkawinan budaya Islam dengan budaya
Melayu yang tumbuh dan berkembang di Kota Jambi. kesenian ini berusia cukup tua
sudah menempuh perjalanan yang panjang sejak masuknya Islam di negeri Tanah
Pilih Peseko Betuah ini, pada abad ke 13 hingga sekarang kesenian ini belum kita ketahui siapa penciptanya.
Kesenian Hadrah yang kita bicarakan ini
adalah Musik Hadrah yang tumbuh dan berkembang dalam Kota Jambi, Meskipun
kesenian ini terdapat hampir disetiap Kabupaten dan Kota dalam Provinsi Jambi,
namun dari masing-masing daerah tersebut memiliki beragam fungsi, cara permainannya, irama
tetabuhan, lagu-lagu atau syair yang dinyanyikan, nama-nama gerak, nama-nama
tetabuhan atau Pola Ritmenya dan Kostum yang dipakai pada waktu penampilan.
Musik Hadrah adalah salah satu musik bernafaskan
Islam hadir ditengah-tengah masyarakat Kota Jambi, sebagai salah satu media
tradisional melayu Jambi untuk mensyiarkan agama Islam, berdasarkan hal
tersebut menyatakan bahwa kesenian ini berasal dari Arab, bersamaan dengan
masuknya agama Islam ke negara kita. Maka oleh sebab itu dimanapun ditanah air
kita terdapat penduduk yang mayoritasnya ber agama Islam maka terdapatlah musik
hadrah tsb, tetapi memiliki ciri dan karakteristik bunyi yg
sedikit berbeda
sesuai dengan tradisi daerahnya masing-masing.
Hadrah adalah bahasa Arab yang artinya : datang,
ada, berhadapan. Dari pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa Musik
Hadrah adalah menyambut kedatangan, kehadiran tetamu yang dihadapi, sesuai
dengan fungsinya sebagai kesenian rakyat atau musik tradisional melayu Kota
Jambi. kesenian ini berkembang disetiap
kecamatan, kelurahan bahkan hampir disetiap Rt yang ada dalam wilayah Kota
Jambi, dan kesenian ini berfungsi sebagai penyambutan tamu pada acara
pengantin, cukuran, serta pada perayaan hari besar islam dan pesta lainnya.
Kesenian ini telah berkembang pula menjadi salah satu unsur seni pertunjukan yang diangkat ke atas
pentas. Pada ahir-ahir ini kesenian ini
juga menjadi salah satu media seni tradisional sebagai ajang festival
dikalangan remaja masjid dan sekolah-sekolah se Kota Jambi.
Kesenian ini pernah mengalami krisis dan
nyaris tidak terdengar lagi pada zaman pemberontakan G30 S / PKI tahun 60-an yang
disebabkan oleh kondisi arus politik yang tidak menentu, sehingga persatuan
atau kelompok-kelompok kesenian ini banyak yang membubarkan diri begitu saja.
Sejak bangkitnya zaman ordebaru tahun 70-an hingga sekaramg kesenian ini hidup
dan bermunculan kembali berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
2.
Bentuk Musik Hadrah Kota
Jambi.
Musik hadrah di Kota Jambi memiliki
bentuk, ciri, dan karakteristik bunyi yang has dan berbeda dengan musik hadrah
di daerah lain, meskipun menggunakan peralatan instrument yang sama. Instrument
yang digunakan disebut Kompangan instrument ini tidak
memakai lempengan logam yang menempel pada bagian sisi kompangan tersebut yang
menghasilkan bunyi gemerincing ketika ditabuh, kompangan di Kota Jambi tidak
menggunakan efek tersebut. Hadrah kota
Jambi lebih mengutamakan kebeningan bunyi kompangan yang ditabuh yang tidak
menambahkan efek bunyi lain didalam komposisi kompangan tersebut.
Pola ritme atau pukulan kompangan Musik
Hadrah di Kota Jambi ada dua macam pola ritme yang lazim digunakan yakni :
Yahum dan Yaumun berdasarkan pola inilah kita jadikan sebagai acuan dasar dari
komposisi musik hadrah tersebut. Lagu yang dinyanyikan diangkat dari Kitab Al-Barzanji dinyanyikan bersama-sama
dalam bentuk Unisono, dan para pemainpun bermain sambil membuat pola gerakan
yang asyik untuk ditonton.
Musik Hadrah ini pada waktu penampilannya
system permainannya disebut Tri Raga artinya terdiri dari tiga bagian yakni :
1.
Alat Musik disebut Kompangan
2.
Vokal
3.
Gerakan tubuh
Dari tiga komponen tersebut diatas dapat
kita simpulkan bahwa batang tubuh dari musik hadrah ini terdiri dari tiga
bagian, pertama Kompangan yaitu nama alat musik yang dimainkan pada komposisi musik
tersebut, sedangkan yang kedua adalah Vokal adalah lagu yang dinyanyikan pada
komposisi musik hadrah tersebut, dan yang ke tiga adalah Gerakan tubuh
maksudnya adalah ketika bermain musik hadrah anggota tubuh digerakkan sedingga
penampilan musik hadrah tidak kaku, luwes, dan indah ditonton.
3.
Tekhnik Menabuh Kompangan
Yang penting kita perhatikan pada tekhnik
menabuh Kompangan pada Musik Hadrah Kota Jambi adalah posisi tangan baik
memegang instrument tersebut maupun menabuh, sehingga warna bunyi yang
dihasilkan jelas perbedaannya antara bunyi TANG dengan bunyi DUNG, sehingga
tidak membingungkan antara Kompangan Peningkah dengan Kompangan Nyelalu. Yang
dimaksud dengan peningkah adalah yang menghiasi motif kompangan dengan motif
tertentu sedangkan nyelalu adalah yang membuat alur atau tempo sepanjang
perjalanan musik tersebut.
|
6. Tekhnik
Pembuata