Aktivitas sanggar Mindulahin Jambi tahun 2013, menggali, mengolah, dan mengembangkan seni tradisional melayu Jambi, dari beberapa cabang seni seperti : Seni Rupa, Seni tari, Seni Musik, Seni Teater dan Sastra. disamping itu, sanggar Mindulahin terfokus pada pembangunan fisik sebagai tempat latihan maupun pergelaran, serta lomba.
Latihan Teater setiap hari Senen pukul 15.00 Wib.
Latihan Musik Kelintang setiap Sabtu & Minggu Pukul 15.00 Wib.
Latihan Musik tradisional setiap Minggu Pukul 15.00 Wib.
Latihan Tari setiap Sabtu Pukul 16.30 Wib.
Persiapan sebelum latihan
Sanggar Mindulahin membuka Lembaga Pendidikan Kursus Seni Tradisional Melayu Jambi : Seni Rupa, Seni Trari, Seni Musik, Seni Teater dan Seni Sastra, untuk anak-anak, Remaja. dan Dewasa. tempat pendaftaran di Jln Kaca Piring Lorong Mat Selat (samping Pemancar TVRI Jambi ) pendaftaran terbatas hanya lima belas orang dari masing-masing cabang pendaftaran dimulai dari sekarang hingga 15 November 2013.
tenaga pembimbing/pengajar diasuh oleh orang yang ber pengalaman di bidangnya seperti : Azhar. Mj Spd, Fauzi. Z, Spd, Masvil Tomi, SSn. Nopa, Sst. Yupnical Saketi, Spd. Ririn. SSn. Feri Blok, Zulkarnaen, dan Wak Kocai.
Minggu, 22 September 2013
Sabtu, 15 Juni 2013
MUSIK HADRAH (KOTA JAMBI)
MUSIK HADRAH
Oleh. Azhar. Mj. S.Pd
1. Latar Belakang
Musik Hadrah di Kota Jambi adalah salah
satu musik yang merupakan hasil dari perkawinan budaya Islam dengan budaya
Melayu yang tumbuh dan berkembang di Kota Jambi. kesenian ini berusia cukup tua
sudah menempuh perjalanan yang panjang sejak masuknya Islam di negeri Tanah
Pilih Peseko Betuah ini, pada abad ke 13 hingga sekarang kesenian ini belum kita ketahui siapa penciptanya.
Kesenian Hadrah yang kita bicarakan ini
adalah Musik Hadrah yang tumbuh dan berkembang dalam Kota Jambi, Meskipun
kesenian ini terdapat hampir disetiap Kabupaten dan Kota dalam Provinsi Jambi,
namun dari masing-masing daerah tersebut memiliki beragam fungsi, cara permainannya, irama
tetabuhan, lagu-lagu atau syair yang dinyanyikan, nama-nama gerak, nama-nama
tetabuhan atau Pola Ritmenya dan Kostum yang dipakai pada waktu penampilan.
Musik Hadrah adalah salah satu musik bernafaskan
Islam hadir ditengah-tengah masyarakat Kota Jambi, sebagai salah satu media
tradisional melayu Jambi untuk mensyiarkan agama Islam, berdasarkan hal
tersebut menyatakan bahwa kesenian ini berasal dari Arab, bersamaan dengan
masuknya agama Islam ke negara kita. Maka oleh sebab itu dimanapun ditanah air
kita terdapat penduduk yang mayoritasnya ber agama Islam maka terdapatlah musik
hadrah tsb, tetapi memiliki ciri dan karakteristik bunyi yg
sedikit berbeda
sesuai dengan tradisi daerahnya masing-masing.
Hadrah adalah bahasa Arab yang artinya : datang,
ada, berhadapan. Dari pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa Musik
Hadrah adalah menyambut kedatangan, kehadiran tetamu yang dihadapi, sesuai
dengan fungsinya sebagai kesenian rakyat atau musik tradisional melayu Kota
Jambi. kesenian ini berkembang disetiap
kecamatan, kelurahan bahkan hampir disetiap Rt yang ada dalam wilayah Kota
Jambi, dan kesenian ini berfungsi sebagai penyambutan tamu pada acara
pengantin, cukuran, serta pada perayaan hari besar islam dan pesta lainnya.
Kesenian ini telah berkembang pula menjadi salah satu unsur seni pertunjukan yang diangkat ke atas
pentas. Pada ahir-ahir ini kesenian ini
juga menjadi salah satu media seni tradisional sebagai ajang festival
dikalangan remaja masjid dan sekolah-sekolah se Kota Jambi.
Kesenian ini pernah mengalami krisis dan
nyaris tidak terdengar lagi pada zaman pemberontakan G30 S / PKI tahun 60-an yang
disebabkan oleh kondisi arus politik yang tidak menentu, sehingga persatuan
atau kelompok-kelompok kesenian ini banyak yang membubarkan diri begitu saja.
Sejak bangkitnya zaman ordebaru tahun 70-an hingga sekaramg kesenian ini hidup
dan bermunculan kembali berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
2.
Bentuk Musik Hadrah Kota
Jambi.
Musik hadrah di Kota Jambi memiliki
bentuk, ciri, dan karakteristik bunyi yang has dan berbeda dengan musik hadrah
di daerah lain, meskipun menggunakan peralatan instrument yang sama. Instrument
yang digunakan disebut Kompangan instrument ini tidak
memakai lempengan logam yang menempel pada bagian sisi kompangan tersebut yang
menghasilkan bunyi gemerincing ketika ditabuh, kompangan di Kota Jambi tidak
menggunakan efek tersebut. Hadrah kota
Jambi lebih mengutamakan kebeningan bunyi kompangan yang ditabuh yang tidak
menambahkan efek bunyi lain didalam komposisi kompangan tersebut.
Pola ritme atau pukulan kompangan Musik
Hadrah di Kota Jambi ada dua macam pola ritme yang lazim digunakan yakni :
Yahum dan Yaumun berdasarkan pola inilah kita jadikan sebagai acuan dasar dari
komposisi musik hadrah tersebut. Lagu yang dinyanyikan diangkat dari Kitab Al-Barzanji dinyanyikan bersama-sama
dalam bentuk Unisono, dan para pemainpun bermain sambil membuat pola gerakan
yang asyik untuk ditonton.
Musik Hadrah ini pada waktu penampilannya
system permainannya disebut Tri Raga artinya terdiri dari tiga bagian yakni :
1.
Alat Musik disebut Kompangan
2.
Vokal
3.
Gerakan tubuh
Dari tiga komponen tersebut diatas dapat
kita simpulkan bahwa batang tubuh dari musik hadrah ini terdiri dari tiga
bagian, pertama Kompangan yaitu nama alat musik yang dimainkan pada komposisi musik
tersebut, sedangkan yang kedua adalah Vokal adalah lagu yang dinyanyikan pada
komposisi musik hadrah tersebut, dan yang ke tiga adalah Gerakan tubuh
maksudnya adalah ketika bermain musik hadrah anggota tubuh digerakkan sedingga
penampilan musik hadrah tidak kaku, luwes, dan indah ditonton.
3.
Tekhnik Menabuh Kompangan
Yang penting kita perhatikan pada tekhnik
menabuh Kompangan pada Musik Hadrah Kota Jambi adalah posisi tangan baik
memegang instrument tersebut maupun menabuh, sehingga warna bunyi yang
dihasilkan jelas perbedaannya antara bunyi TANG dengan bunyi DUNG, sehingga
tidak membingungkan antara Kompangan Peningkah dengan Kompangan Nyelalu. Yang
dimaksud dengan peningkah adalah yang menghiasi motif kompangan dengan motif
tertentu sedangkan nyelalu adalah yang membuat alur atau tempo sepanjang
perjalanan musik tersebut.
|
6. Tekhnik
Pembuata
Jumat, 14 Juni 2013
EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI & BUDAYA ( sanggar Mindulahin Jambi )
Sanggar Seni Mindulahin Jambi, mengolah kulit kayu manis yang berfungsi sebagai Hiasan dan Aroma terapi dapat menyembuhkan berbagai penyakit, dan mengharumkan ruangan sangat baik untuk kamar tidur. kayu manis ini adalah pohon yang tumbuh didataran tinggi atau didaerah pegunungan yang banyak terdapat di Kerinci yang sudah menjadi tanaman masyarakat setempat sebagai sumber mata pencarian masyarakat Kerinci.
Sabtu, 23 Maret 2013
MUSIK HADRAH
Musik Hadrah adalah jenis musik tetabuhan yang menggunakan instrumen musik perkusi yang tergabung dalam jenis Membranofon, musik ini dimainkan oleh sekelompok orang atau group dengan menggunakan pola ritme yang berasal dari Arab yang berakulturasi dengan pola ritme dimana daerah musik itu berkembang. musik ini pada mulanya digunakan sebagai penyebarluasan agama Islam.
Didaerah Jambi musik ini sudah ada semenjak masuknya Islam ke daerah ini pada abad ke 13 Masehi, maka oleh sebab itu maka musik Hadrah yang berkembang di Jambi memiliki karakteristik yang unik baik cara penampilannya maupun syair-syair lagu yang dinyanyikan. Musik Hadrah di Propinsi Jambi merupakan hasil perkawinan budaya Islam dengan Melayu Tua dari perkawinan ini menghasilkan turunan bunyi tetabuhan Kompangan yang has dan begitu juga dengan syair lagu dalam musik tersebut. syair yang dinyanyikan adalah perpaduan dari Kitab Al-Barzanji dengan seloko-seloko melayu baik dalam bentuk syair maupu pantun.
Hadrah adalah bahasa Arab yang artinya berhadapan, datang, atau menghadapi, dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa Musik Hadrah adalah Musik untuk penyambutan dalam menghadapi atau penyambutan kehadiran maupun kedatangan dalam menghadapi orang tertentu pada suatu acara. pola ritme yang digunakan adalah pola Hadrah, Pola Yahum, Pola Amintaza, Pola Yaumun, pola Cakodok, Kereta Api, Telentingan, Asyik dan lain-lain.
Didaerah Jambi musik ini sudah ada semenjak masuknya Islam ke daerah ini pada abad ke 13 Masehi, maka oleh sebab itu maka musik Hadrah yang berkembang di Jambi memiliki karakteristik yang unik baik cara penampilannya maupun syair-syair lagu yang dinyanyikan. Musik Hadrah di Propinsi Jambi merupakan hasil perkawinan budaya Islam dengan Melayu Tua dari perkawinan ini menghasilkan turunan bunyi tetabuhan Kompangan yang has dan begitu juga dengan syair lagu dalam musik tersebut. syair yang dinyanyikan adalah perpaduan dari Kitab Al-Barzanji dengan seloko-seloko melayu baik dalam bentuk syair maupu pantun.
Hadrah adalah bahasa Arab yang artinya berhadapan, datang, atau menghadapi, dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa Musik Hadrah adalah Musik untuk penyambutan dalam menghadapi atau penyambutan kehadiran maupun kedatangan dalam menghadapi orang tertentu pada suatu acara. pola ritme yang digunakan adalah pola Hadrah, Pola Yahum, Pola Amintaza, Pola Yaumun, pola Cakodok, Kereta Api, Telentingan, Asyik dan lain-lain.
Langganan:
Postingan (Atom)